Jumat, 06 Januari 2012
MOBIL ESEMKA: Pesanan sudah capai 2.000 unit
JAKARTA: Pembuatan mobil Esemka libatkan Usaha Kecil Menengah (UKM) di 33 titik dan jumlah pesanan dalam hitungan hari sudah mencapai 2000 unit, kata Joko Sutrisno, Direktur Pembinaan SMK, Kemdikbud, hari ini.
"Selama ini mitra pembuatan mobil Esemka sejak 2008 memang dengan usaha kecil. Kami akan jalan terus membuat mobil rakitan Esemka meski banyak yang berwacana dengan mobnas itu," kata Joko.
Dia sendiri optimistis dengan langkah yang ditempuh karena insyaallah tinggal uji ulang dan penyempurnaan lainnya. Soal pesanan yang melonjak dia juga menyikapi dengan positif.
"Kalau siswa SMK jurusan otomotif semakin banyak yang membuat mobil maka media belajarnya semakin luas dan SMK nantinya melahirkan lulusan dengan SDM yang trampil," kata Joko
Pasalnya SMK yang dibanjiri pesanan mobil Esemka seperti di Solo, misalnya akan mendistribusikan pekerjaan ke SMK lain ke berbagai daerah.
"Soal mobil Esemka prinsipnya kita akan jalan terus produksi karena memang menjadi media pembelajaran dan tinggal menyempurnakan saja.
Senada dengan Joko Sutrisno, usaha kecil yang selama ini bermitra dengan SMK, PT Nasional Motor optimistis mobil-mobil Esemka bisa berseliweran di jalan-jalan utama kota-kota besar karena produksi SMK tidak kalah dengan buatan pabrikan besar.
"Kami bahkan bersama siswa SMK I Purwosari, Pasuruan tengah membuat dua unit bus masing-masing kapasitas 50 seat yang tengah di kerjakan kroyokan. Tiga bulan lagi bus selesai dan kirim ke SMK di Bali untuk mobil panggung keliling," kata Priyono, konsultan Otomotif Kemdikbud dari PT Nasional Motor, Jatim.
Selama ini, kata Prijono, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terbatas hanya melahirkan sumber daya manusia (SDM) otomotif maupun beragam prototipe mobil nasional di tanah air.
"Tapi sejak 2009 sudah banyak prototipe mobil nasional dilahirkan dari tangan trampil siswa SMK di Malang mulai dari Digdaya 1, Digdaya 2, Rajawali dan tipe-tipe mobil nasional lainnya dengan brand Esemka yang kerap dipamerkan di tingkat provinsi maupun tingkat nasional," ujarnya.
Kalau sudah banyak pejabat yang mau mengganti mobil dinasnya dengan hasil rakitan siswa SMK, maka suatu langkah kemajuan hingga akhirnya benar-benar akan lahir mobil nasional yang diakui seluruh bangsa ini.
Joko Sutrisno menambahkan dengan besarnya minat masyarakat atas mobil Esemka tersebut maka pihaknya optimistis akan melahirkan pelaku UKM otomotif yang besar.
"Bukan siswa SMK saja yang pintar merakit, UMKM di Indonesia selama ini sudah teruji membuat berbagai komponen otomotif sehingga sinergi SMK dan industri kecil itulah lahir prototipe mobnas," tegas Joko.(api)
Lurah Se-Solo Dipesankan Motor Esemka
SOLO - Tak hanya berhenti di pemesanan mobil Esemka, Pimpinan DPRD Solo akhirnya menyetujui pengadaan sepeda motor dinas untuk lurah-lurah di Kota Solo yang akan diambil juga dari hasil kreasi anak-anak SMK.
Banyak yang tidak mengetahui, selain mampu membuat Kiat Esemka, para siswa SMK di Solo juga mampu membuat sepeda motor. Berbeda dengan mobil, sepeda motor buatan mereka nasibnya jauh lebih beruntung. Pasalnya, sepeda motor Esemka sudah mengantongi izin dan sudah diperjualbelikan di pasaran
“Pengadaannya diambilkan dari sepeda motor buatan anak-anak SMK saja. Saya yakin, kalau membeli motor Esemka dananya tidak sebesar jika beli sepeda motor buatan pabrik,”jelas Ketua DPRD YF Sukasno, kepada wartawan, di Solo, Jumat (6/1/2012)
Menurut Sukasno, selain menghemat anggaran, dengan membeli sepeda motor buatan pelajar sendiri bisa menjadi motivasi bagi siswa SMK untuk membuat karya yang lebih bagus lagi. Sekaligus menghargai hasil karya anak bangsa sendiri.
Apalagi, tambah Sukasno, dari informasi yang diterimanya, sepeda motor Esemka sudah diproduksi secara massal. Dan dipasarkan oleh produsen motor lokal. Bahkan sudah beredar di pasaran sejak beberapa waktu lalu.
“Saya lihat di SMKN 5 Solo, ada sepeda motor Esemka tipenya Pesona 5. Pas untuk kerja lurah. Cc-nya 125, rem cakram. Yang terpenting harganya terjangkau, Rp8 jutaan, surat-surat komplit,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala SMKN 5 Solo Sudarto mengatakan, khusus untuk produk motor Esemka di sekolahnya sudah dipasarkan sebanyak 60 unit. Hanya saja, pemasarannya memang dibantu salah satu produsen motor lokal.
“Kami kerjasama dengan salah satu produsen motor untuk pemasarannya,” pungkasnya. (okezone.com)
Langganan:
Postingan (Atom)